Normalisasi
•Sebuah upaya untuk memperoleh sebuah basis data dengan
struktur yang baik (ruang penyimpanan yang efisien) dengan cara menerapkan
sejumlah aturan (bentuk normal) pada setiap tabel yang menjadi anggota basis
data tersebut.
Tujuan Normalisasi
•Agar data yang ada tidak redundan dan memiliki data integrity
yang kuat sehingga ketika kita melakukan relasi antara tabel akan dengan mudah
kita menjaga data integrity dan mendapatkan datanya.
Permasalahan dalam Normalisasi
•Redundansi data (ruang
penyimpanan)
•Anomalies (penyimpangan dalam proses modifikasi data)
oInsert Anomalies
oUpdate Anomalies
oDelete Anomalies
Redundansi
Data
Insert
Anomalies
Update
Anomalies
Delete Anomalies
Denormalisasi
•Pelanggaran Normalisasi basis
data disebut dengan Denormalisasi.
•Satu-satunya alasan mengapa kita
boleh melakukan denormalisasi adalah pertimbangan performansi.
•Jika performansi yang kita peroleh bisa menjadi jauh lebih
baik, maka normalisasi yang telah dilakukan cukup beralasan untuk dilanggar.
Normalisasi vs Denormalisasi
•Normalisasi akan meningkatkan data
integrity tetapi juga akan meningkatkan query complexity.
•Denormalisasi akan mengurangi data integrity dan juga
akan mengurangi query complexity
•Pada basis data relational, redundansi
tidak bisa dihilangkan sama sekali khususnya redundansi pada atribut-atribut
yang berfungsi sebagai key primer.
•Karena dengan inilah keterhubungan antara tabel satu dengan yang lain
dapat terakomodasi.
•Akan tetapi redundansi juga harus
diminimalisir karena berpotensi mengganggu integritas basis data.
•Khususnya pada saat terjadi operasi perubahan data yang tidak dijalarkan
ke tabel-tabel lain yang berhubungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar