Jumat, 19 Agustus 2011

Tentang Wolfgang Amadeus Mozart

Born:

January 27, 1756 - Salzburg

Died:

December 5, 1791 - Vienna

Wolfgang Amadeus Mozart Quick Facts:

  • Of the 41 symphonies that Mozart wrote, only two are in a minor key, both of which are in g minor (Symphony 25 & 40).
  • Mozart's music was often criticized as being too complex and "having too many notes."
  • Mozart was known to take familiar musical lines from one piece of music and insert them into another piece of music.

Mozart Family Background:

On November 14, 1719, Mozart's father, Leopold, was born. Leopold attended Salzburg Benedictine University and studied philosophy, but later he was expelled due to poor attendance. Leopold, however, became proficient in violin and organ. He married Anna Maria Pertl on November 21, 1747. Of the seven children they had, only two survived, Maria Anna (1751) and Wolfgang Amadeus (1756).

Mozart's Childhood:

When Wolfgang was four (as noted by his father in his sister's music book), he was playing the same pieces as his sister. At the age of five, he wrote a miniature andante and allegro (K. 1a and 1b). In 1762, Leopold took the young Mozart and Maria Anna on tour throughout Vienna performing for nobles and ambassadors. Later in 1763, they began a three-and-a-half year tour throughout Germany, France, England, Switzerland, and other countries.

Mozart's Teenage Years:

Amid the many tours, Mozart wrote music for a number of occasions. In 1770, Mozart (only 14) was commissioned to write an opera (Mitridate, re di Ponto) by that December. He began work on the opera in October, and by December 26, after eight rehearsals, the show was performed. The show, which included several ballets from other composers, lasted six hours. To much of Leopold's surprise, the opera was a huge success and was performed 22 more times.

Mozart's Early Adult Years:

In 1777, Mozart left Salzburg with his mother to search for a higher paying job. His travels lead him to Paris, where unfortunately, his mother became deathly ill. Mozart's efforts to find a better job were unfruitful. He returned home two years later and continued working in the court as an organist with accompanying duties rather than a violinist. Mozart was offered an increase in salary and generous leave.

Mozart's Mid Adult Years:

After the successful premier of the opera Idomenée in Munich in 1781, Mozart returned to Salzburg. Wanting to be released from his job as court organist, Mozart met with the archbishop. In March of 1781, Mozart was finally released from his duties and began working freelance. A year later, Mozart gave his first public concert consisting entirely of his own compositions.

Mozart's Late Adult Years:

Mozart married Constanze Weber in July of 1782, despite his father's constant disapproval. As Mozart's compositions flourished, his debts did too; money always seemed a bit tight for him. In 1787, Mozart's father died. Mozart was deeply affected by the passing of his father, which can be seen in a lull in new compositions. Less than four years later, Mozart died of miliary fever in 1791.

Selected Works by Mozart:

Symphonic Works

  • Symphony No. 25, K. 183 - g minor - 1773
  • Symphony No. 35 Haffner, K. 385 - D Major - 1782
  • Symphony No. 36 Linz, K. 425 - C Major - 1783
  • Symphony No. 38 Prague, K. 504 - D Major - 1786
  • Symphony No. 39, K. 543 - E flat Major - 1788
  • Symphony No. 40, K. 550 - g minor - 1788
  • Symphony No. 41 Jupiter, K. 551 - C Major - 1788
Opera

  • La finta semplice, K. 51 - 1768
  • Mitridate, re di Ponto , K. 87 - 1770
  • Die Entführung aus dem Serail, K. 384 - 1782
  • Le nozze di Figaro, K. 492 - 1786
  • Così fan tutte, K. 588 - 1790
  • Die Zauberflöte, K. 620 - 1791
Requiem
  • Requiem Mass, K. 626 - d minor - 1791
Sumber: http://classicalmusic.about.com/od/classicalcomposers/p/mozart.htm

Sabtu, 06 Agustus 2011

Sejarah dan Ciri Musik Klasik

Sejarah Musik Klasik sejak Musik Gregorian tahun 590
Musik Klasik dimulai dengan penemuan Notasi Gregorian tehun 590 oleh Paus Agung
Gregori, berupa balok not dengan 4 garis, namun notasi belum ada hitungannya. Paus
Gregory semasa hidupnya telah mencatat lagu-lagu Gereja dengan Notasi Gregorian
tersebut. sebelum tahun 590 musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis
yang dapat dibaca.
Notasi Gregorian Tahun 590
Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh
Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada
peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu
Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not,
tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat
lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.

Musik Organum 1150-1400

Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum,
nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan
oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak)
dan suara rendah (laki-laki).


Basso Ostinato Tahun 1600
Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato
atau Bass yang bergerak gendeng atau gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak
selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudia diulang pada rangkaian nada
lain.


Musik Polifoni Era Barok 1600-1750
Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka
mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailah dengan arah yang
berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis
tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga
setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter),
di sinilah lahir teori kontrapun (counterpoint=kontrapunt).
Johan Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik
kontrapun yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua
komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapun, misalnya George
Frederic Handle dari Inggris, Jean Remeau dari Pernacis, Correli dari Itali, dlsb. Lagu
rakyat dengan gaya polifoni adalah Papa Yakob.
Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapun Terikat atau Strict Counterpoint,
namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapun Bebas atau Free
Counterpoint
.


Musik Homofoni Era Klasik1750-1825

Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-
suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang
demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapun menjadi variasi melodi yang
kontrapuntis.

Musik Klasik Era Romantik 1820-1910

Hampir tidak banyak perubahan dalam kontrapun dan harmoni secara fundamental pada
Era Romantik (1820-1910), namun ada kemajuan dalam orketrasi lengkap (dengan
penemuan alat musik). Era ini adalah yang terakhir dan masih dapat diterima dengan
pendengaran masyarakat umum. Terutama pada musik opera, musik balet, dan walsa
wina.

Musik Klasik Modern 1910-Sekarang
Musik Modern dengan Musik Atonal dan Politonal telah jauh dari penggemar musik yang menyenangi musik konvensional, karena suara yang dis onan dan irama yang tidak teratur membutuhkan konsentrasi dalam mendengar.
Ini ku ambil dari : http://www.scribd.com/doc/30464889/Sejarah-Musik-Klasik

ciri" nya :
1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras menjadi lembut(decrssendo).

2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando).

3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.

4. Pemakaian akord 3 nada.
nih contohnya: